Kelebihan dan Kekurangan Liburan ala Backpacker

Liburan ala backpacker kian digemari saat ini. Backpacker menjadikan liburan jauh lebih ringkas, hemat, dan kaya pengalaman. Untuk kamu yang sedang merencanakan liburan ala backpacker, simak dulu plus-minus liburan irit ini!

Untung-rugi backpacking

Kelebihan:

Bebas mengatur waktu

Mengikuti paket liburan mengharuskan kita mengikuti jadwal itinerary yang padat. Kita diharuskan bangun pagi-pagi, tiba di tujuan pukul sekian, berjalan-jalan dan foto-foto selama waktu yang terbatas. Karena kita harus mengejar jadwal lokasi wisata yang lain. Wisata backpacker memungkinkan kamu mengatur jadwal dengan bebas. Kamu bisa bangun siang, berdiam di sebuah tempat lebih lama, atau pergi lebih cepat jika tempatnya kurang seru.

Eksplor tempat tersembunyi

Paket wisata umumnya mengarahkan kita ke tempat wisata yang populer dan ramai dikunjungi orang banyak. Untuk kamu yang berlibur mencari ketenangan, melepas stress, dan senang berpetualang, backpacker adalah gaya liburan yang cocok buatmu. Liburan ala backpacker membuatmu bisa berlibur lebih puas, memilih sendiri pengalaman liburan yang kamu kehendaki, dan menjelajah secret places yang belum banyak dikunjungi orang banyak.

Memperluas koneksi

Wisatawan backpacker cenderung lebih banyak bersinggungan dengan penduduk lokal dibandingkan wisatawan peserta paket yang tidak pernah jauh dari tour guide atau rekan satu rombongan. Sehingga memungkinkan kita berkenalan dengan lebih banyak orang, berbincang tentang budaya dan kebiasaan lokal yang unik. Selain itu, ketika melihatmu membawa ransel besar, sesama backpacker lazimnya akan saling menyapa dan mengobrol. Biasanya mereka akan saling berbagi informasi perjalanan yang bermanfaat, antara lain hotel yang murah, angkutan umum yang aman, waktu yang paling pas mengunjungi suatu tempat, dan lain-lain. Siapa tahu tempat yang telah mereka kunjungi adalah tujuanmu selanjutnya, begitu pun sebaliknya. ‘Persaudaraan’ sesama backpacker biasanya diakhiri dengan bertukar akun Facebook agar tetap berhubungan, sampai saling mengunjungi daerah asal.

Kekurangan

Tersesat

Jika kamu bepergian sendiri tanpa didampingi penduduk lokal atau teman yang telah berpengalaman mengunjungi tempat itu sebelumnya, peluangmu untuk tersesat lebih besar. Sebagian orang menganggap get lost adalah salah satu faktor yang ‘greget’ dari liburan. Namun akan lebih baik jika kita tidak menghabiskan waktu yang amat berharga dengan berputar-putar kehilangan arah, bukan? Untuk itu, pastikan kamu telah mengumpulkan informasi transportasi, waktu tempuh, harga tiket, jam kunjung wisata, dan lain-lain secara detil. Selain tersesat, masih ada berbagai risiko lain yang harus kamu tanggung sendiri. Misalnya ketika kamu tiba-tiba jatuh sakit, kamu harus mencari sendiri bantuan medis yang kamu butuhkan.

‘Dikerjai’ penduduk lokal

Selama berwisata, ada saja oknum nakal yang ‘mengerjai’ wisatawan dengan berbagai cara. Misalnya mematok harga mahal, penduduk yang tidak fasih berkomunikasi sehingga asal-asalan memberi memberi petunjuk jalan, menjual oleh-oleh berkualitas buruk, dan lain-lain. Pastikan kamu mencari tahu tentang ‘local tips’ atau kebiasaan warga lokal sehingga kamu lebih mudah membaur dan tidak dirugikan. Selain itu, nyatakan dengan tegas apa yang kamu inginkan karena ada beberapa oknum yang memanfaatkan keraguan kita atau membaca gelagat ketidaktahuan kita. Jika kamu ingin menolak sesuatu, nyatakan pula dengan tegas agar mereka tidak terus mengganggu liburan kita dengan barang dagangannya.

Lelah

Jika kamu mengharapkan liburan yang penuh kenyamanan, bisa berleha-leha, maka hindari backpacking. Liburan ala backpacker mengharuskan kamu membawa sendiri ranselmu, tidur di penginapan yang tidak terlalu mewah, banyak berjalan kaki, naik-turun angkutan umum, dan sebagainya. Semuanya dilakukan untuk menghemat biaya, sambil merasakan sendiri pengalaman liburan seperti penduduk sekitar. Untuk itu kamu harus menjaga stamina dan kesehatan sejak jauh-jauh hari sebelum berangkat. Pastikan kamu mengatur jam makan dan istirahat dengan baik selama berlibur. Tips lain adalah kosongkan waktu 1-2 hari setelah pulang liburan, agar kamu tidak kelelahan sebelum kembali beraktivitas.