Dampak Fisik dan Psikologis Haid bagi Wanita

Tak bisa dipungkiri, wanita yang sedang haid mengalami ketidaknyamanan fisik atau psikologis pada saat sebelum, sedang, dan sesudah haid mereka datang. Tidak kurang dari separuh dari seluruh wanita menderita dismenorea (haid yang menyakitkan). Hal ini terutama sering terjadi pada awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan haid dapat berupa payudara yang melunak, puting susu yang nyeri, bengkak, dan kondisi psikologis yang mudah tersinggung. Beberapa wanita ada yang mengalami gangguan yang cukup berat, seperti kram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit di bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Bahkan bentuk yang paling berat dari gangguan haid yaitu depresi dan gampang marah.

Adapun gejala-gejala psikologis saat haid adalah sebagai berikut.

  1. Suasana hati menunjukkan ketidaktenangan psikis, seperti mudah marah dan perasaan sangat tegang.
  2. Pikiran tidak menentu, seperti khawatir, sukar berkonsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai orang yang sangat sensitive, dan merasa tidak berdaya.
  3. Adanya dorongan untuk menghindari situasi, ketergantungn yang tinggi terhadap sesuatu, atau ingin melarikan diri dari kenyataan.
  4. Timbulnya perilaku gelisah berupa keadaan diri yang tidak terkendali, seperti gugup, kewaspadaan yang berlebihan, dan sangat sensitif.

Umumnya semua wanita mengalami kendala fisik dan psikis seperti yang disebutkan di atas saat datang bulan. Untuk mengatasi kendala haid tersebut dapat dilakukan terapi alami berupa relaksasi. Caranya yaitu dengan menenangkan pikiran. Tinggalkan segala masalah sejenak, ambil napas dalam-dalam seperti mengambil napas sebanyak mungkin, kemudian tahan lima detik, lalu hembuskan secara perlahan hingga habis. Kemudian, ciptakan kondisi yang nyaman agar suasana menjadi tenang.

Relaksasi dapat juga dilakukan dengan mandi menggunakan air hangat. Mandi dengan air hangat akan membuat tubuh menjadi lebih segar serta pikiran menjadi lebih damai. Selain itu, relaksasi juga dapat dilakukan dengan membatasi makanan yang banyak mengandung garam, lemak, cokelat, atau gula, serta perbanyaklah makanan tinggi serat dan rendah lemak.

Sumber:

Special Guide for Women: Shalat, Thaharah & Iā€™tikaf oleh Dr. Muhammad Utsman Al Khasyat