5 Keutamaan Menjaga Ikatan Silaturahmi dalam Islam

Apakah kamu pernah berselisih dengan temanmu lalu memutuskan untuk menjauhi dan memutus silaturahmi dengannya, Dear? Kalau pernah, mulai dari sekarang jangan lalukan itu lagi, ya, karena Allah Swt. menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga ikatan silaturahmi antarsesama umat-Nya.

Merujuk pada Alquran surah An-Nisa ayat 1, sebagaimana orang yang menyambung silaturahmi tergolong orang yang bertakwa. Allah Swt. berfirman:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kamu kepada Tuhan-Mu yang telah menciptakan kamu dari napas yang satu (Adam), dan darinya Allah menciptakan pasangannya (Hawa), dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yag banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan menggunakan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS. An-Nisa:1)

Yuk, kita simak lima keutamaan menjaga ikatan silaturahmi dalam Islam yang sudah semestinya kita pahami dengan saksama dan terapkan dalam keseharian.

Mempererat Ukhuwah Islamiyah

Salah satu perbuatan yang diridai oleh Allah Swt. Ialah mempererat ukhuwah islamiyah antarsesama umat Muslim. Ukhuwah islamiyah adalah menjaga tali persaudaraan dan silaturahmi dengan berbagai cara. Allah Swt. pun akan selalu melindungi dan menjaga umat Muslim yang saling mempererat ukhuwah islamiyah.

Allah SWT berfirman melalui surah Ali-Imran 103: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

Mendapatkan Rahmat dari Allah Swt.

Tidak perlu mengkhawatirkan urusan Hari Akhir, umat Muslim yang senantiasa menjaga ikatan silaturahmi dan persaudaraan akan mendapatkan tempat yang amat layak pada yaumulakhir.

Allah Swt. berfirman: “Aku adalah Mahapengasih dan ia adalah Rahim, nama itu diambil dari bagian nama-Ku, siapa yang menyambungnya, maka Aku memberikan rahmat-Ku kepadanya, dan siapa yang memutuskannya, maka Aku memutuskan rahmat-Ku darinya.” (HR Abu Dawud)

Menambah Keberkahan Rezeki

Termaktub dalam jadis Rasulullah Saw., bahwa jika kita ingin memiliki rezeki yang lapang maka dianjurkan untuk menyambung tali silaturahmi. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. di bawah ini.

“Barang siapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)

Menambah Kadar Keimanan dan Ketaatan

Sebagai penentu tinggi-rendahnya takaran iman, takwa, dan taat umat Muslim kepada Allah Swt., dapat diketahui melalui bagaimana umat Muslim menjaga ikatan silaturahmi dan persaudaraannya.

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (H.R Bukhari & Muslim)

Dijauhkan dari Neraka, Didekatkan dengan Surga

Setimpal dengan jalinan silaturahmi yang umat Muslim eratkan, dalam sebuah hadis juga dinyatakan bahwa umat Muslim akan dijauhkan dari neraka dan didekatkan dengan surga.

“Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan tali persaudaraan.”(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Muhammad Jubair bin Muth’im r.a)

“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (H.R Ibnu Majah).

Tuntas sudah bahasan kelima dari berbagai keutamaan menjaga ikatan silaturahmi sesama umat Allah Swt. yang bisa kita ketahui dan pahami bersama. Semoga kita bisa ikhtiar dan istikamah menjaga ikatan silaturahmi dan persaudaraan setiap saat, Dear.

Temukan inspirasi fesyen menarik dan ilmu bermanfaat lainnya dalam HIJUP Magazine!

Sumber: disadur dari beberapa media lokal dan buku hadis Islam.