Teknik Pembuatan Tenun

teknik-pembuatan-tenun1

Salah satu kain tradisional yang paling banyak diminati adalah kain tenun. Kain tenun punya nilai yang tinggi karena pembuatannya yang cukup rumit. Kain tenun dibentuk dengan cara menganyamkan atau menyilangkan dua kelompok benang yang saling tegak lurus sehingga membentuk kain tenun dengan konstruksi tertentu. Benang yang dipakai dalam kain tenun secara umum dibagi ke dalam dua jenis yaitu benang yang sejajar di tepi kain (benang lusi) dan benang yang melintang (benang pakan). Benang lusi dan benang pakan menyilang satu sama lain.

Terdapat 3 teknik pembuatan tenun, di antaranya yaitu:

1. Silang Polos (Plain weave)

Teknik silang polos merupakan teknik yang paling banyak dilakukan. Teknik ini merupakan teknik paling mudah. Pada tenunan ini benang pakan menyilang bergantian, yaitu di atas benang lungsi dan berikutnya di bawah benang lungsi dan terus berulang seperti itu. Ini merupakan teknik tenun yang paling tua. Hasilnya pun lebih kuat. Selain itu, hasil kain tenun melalui teknik ini lebih mudah didesain karena polos. Kain yang ditenun silang polos ialah blaco, berkolin, kain muslim, kain mori, kain nainsook, voile, organdi dan sebagainya.

2. Silang Kepar (Twill weave)

Pada tenunan ini, benang-benang lungsinya menyilang di atas atau di bawah dua benang pakan atau lebih, dengan silangan benang lungsi sebelah kiri atau kanannya bergeser satu benang pakan atau lebih untuk membentuk garis diagonal atau garis keeper. Karena perbedaan loncatan dengan baris sebelumnya maka akan nampak seperti garis yang menyilang ke kiri atau ke kanan.

Teknik kepar ini pun memiliki ragam jenis. Di antaranya adalah kepar pakan, kepar rangkap, kepar lungsi, kepar kanan, kepar kiri, dan kepar runcing. Jenis kain tenun dengan menggunakan teknik ini adalah jeans, denim, dan gabardine.

3. Silang Satin

Karakter yang paling menonjol pada kain satin adalah kilaunya. Jenis serat dan benang yang digunakan dan panjang efek akan mempengaruhi kilau kain satin. Karena sedikitnya jumlah silangan pada satin menyebabkan benang-benang berimpit satu sama lain dan menghasilkan sifat-sifat kain yang lebih halus, berkilau, dan lembut. Satin biasanya dibuat dari benang-benang filament sutera maupun serat buatan seperti rayon dan nilon. Kain yang ditenun dengan konstruksi silang satin ialah domas, handuk berkotak, kain pique, dan sebagainya.

Kain tenun tradisional Indonesia memiliki ciri khas warna tertentu. Banyak kain tenun yang sudah dimodifikasi menjadi pakaian sehari-hari. Salah satu desain kain tenun modern adalah karya dari L’Mira Ethnique di HijUp.com. Beragam pilihan seperti vest, top, dan dress dengan kain tenun dari berbagai daerah di Indonesia bisa dipilih di sini.