Salah Kaprah antara Hijab dan Jilbab

blog

Dokumentasi from : HijUp.com

Pernahkah dirimu mencoba mendeskripsikan ciri-ciri seorang teman dengan berkata ‘itu lho, yang pakai jilbab’? Atau memuji kerudung baru teman sambil berujar, ‘wah, jilbabnya bagus sekali’? Ternyata terjadi salah kaprah atau miskonsepsi yang sudah terlalu lama dibiarkan.

Secara kebahasaan, jilbab berasal dari Bahasa Arab dari jalaba yang berarti menghimpun atau membawa. Hal ini karena pada zaman dulu, tak ada perbedaan secara kasat mata antara wanita muslim, fasik, kafir, baik mereka yang merdeka maupun budak-budak belian. Sehingga Allah SWT memerintahkan wanita muslim untuk mengenakan jilbab agar mereka lebih mudah dikenali (Al-Ahzab: 59). Dengan mengenakan jilbab, maksudnya wanita-wanita muslim telah ‘terhimpun’ sebagai kesatuan. Pada implementasinya, jilbab adalah busana dan kerudung yang menutupi kepala, rambut dan leher, yang dirangkai dengan baju menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Sedangkan pemahaman yang berkembang di Indonesia jilbab adalah kerudung penutup kepala saja.

Adapun hijab dalam Bahasa Arab berarti penghalang. Maksudnya, hijab adalah penghalang wanita dari pandangan nafsu pria, dan segala objektivikasi terhadap wanita. Dalam keilmuan Islam, hijab lebih dimaknai sebagai tata cara berpakaian yang pantas serta sesuai tuntunan agama.

Sekarang sudah tahu kan bedanya? Jangan salah lagi menyebutkan kerudung, jilbab, dan hijab. Yuk sama-sama kita luruskan kekeliruan yang ada. Mulai dari diri kita sendiri.