Parenting Class with Mona Ratuliu and Diajeng Lestari at Women’s Day Out Vol. 2

Women’s Day Out Volume 2 kembali digelar di HIJUP Warehouse Store pada 19 November 2017. Pada Women’s Day Out Volume 2 kali ini, diadakan parenting class dengan tema Orang Tua: Benteng Pertama Karakter Tangguh Keluarga. Acara ini dihadiri oleh Mona Ratuliu, artis dan penulis buku Parenthink, dan Diajeng Lestari, CEO of HIJUP.

Selama dua jam, peserta diajak untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengasuh anak. Pada sesi pertama, Diajeng Lestari berbagi pengalaman mengenai pola asuh keluarganya. Sejak kecil, Diajeng Lestari banyak menghabiskan waktu dengan nenek yang pernah menjadi guru di Taman Siswa. Ia merasa sangat beruntung karena sejak kecil sudah dilibatkan oleh neneknya untuk ikut memasak seperti memotong-motong sayuran, mencuci piring, menata meja makan, dan berbagai tugas rumah tangga lainnya. Hal ini ternyata sangat mirip dengan metode montessori yang mengajarkan anak tentang bagaimana cara bertahan di "dunia nyata" yang dapat membentuk keteraturan, kemandirian, dan tanggung jawab. Hal ini tentunya selain mendidik anak menjadi pribadi yang tangguh, juga mengajarkan anak untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang tuanya.

Senada dengan Diajeng Lestari, dalam buku Parenthink, Mona Ratuliu mengajak sesama orang tua untuk menjalin relasi yang nyaman dengan anak-anak. Orang tua umumnya memiliki keinginan dan cara masing-masing untuk mendidik anak. Cara ini biasanya mengikuti pola asuh orang tuanya dahulu, berdasarkan pengalaman dari keluarga masing-masing. Namun, anak zaman sekarang kondisinya sudah jauh berbeda dengan kondisi orang tuanya dulu. Dengan demikian, pola asuh yang diterapkan juga berbeda.

Menurut Mona, mengasuh anak zaman sekarang tidak dapat menggunakan cara-cara yang otoriter. Cara-cara seperti itu justru akan membuat anak menjadi pemberontak karena merasa tidak nyaman dengan cara yang diterapkan orang tuanya. Perilaku anak sebenarnya melihat perilaku orang tuanya karena children see, children do. Pola asuh orang tua yang menyuruh dengan marah-marah, memaksa, memerintah dengan berteriak, hingga mengancam, dapat berpengaruh buruk pada tumbuh kembang anak itu sendiri. Padahal, orang tua bercita-cita menjadikan anaknya sebagai anak yang penurut.

Pola asuh didik yang diktator dan otoriter yang bertujuan untuk membuat anak menjadi penurut, tidaklah sepenuhnya baik. Anak yang penurut adalah anak yang melakukan apapun hasil keputusan orang tuanya. Anak penurut juga akan menjadi orang dewasa yang tidak bisa mengambil keputusan, karena tidak pernah dibiarkan mengambil keputusan sendiri. Anak penurut akan menjadi orang dewasa yang kurang kreatif karena tidak pernah diperbolehkan untuk berpikir di luar keinginan orang tuanya.

Anak yang tumbuh di era milenial saat ini dituntut menjadi orang yang kreatif dan pandai mengambil keputusan karena inovasi dan transformasi dilakukan tanpa henti. Untuk itu, orang tua perlu memikirkan strategi baru agar dapat berjalan selaras dengan anak-anak zaman sekarang yang pemikirannya sudah semakin cepat berkembang.

Mendidik anak menjadi seorang yang dewasa secara mental sesuai dengan usia mereka harus dilatih sejak dini, karena mental anak tidak akan tumbuh tanpa distimulasi. Untuk melatih hal ini, yang pertama dibutuhkan orang tua adalah kesabaran dan kedewasaan. Kemudian, orang tua harus membuat target hasil didik untuk anak sesuai dengan budaya keluarga karena masing-masing keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda. Hal-hal tersebut dilakukan dengan harapan, mampu membuat sang anak menjadi mandiri atau sanggup mengambil keputusan sendiri secara rasional sebelum umur 13 tahun, serta dapat mengelola rasa kecewa dengan aman tanpa menyakiti diri sendiri, orang lain, atau merusak barang. Pengelolaan rasa kecewa ini sebaiknya telah selesai dilakukan sebelum anak memiliki adik.

Tujuan sebagai orang tua mendidik anak dengan pola asuh yang baik adalah untuk mempersiapkan diri sang anak di masa depan agar dapat berdiri di kakinya sendiri. Orang tua harus membiasakan anak untuk berjuang dalam mendapatkan hal yang diinginkannya. Selain itu, orang tua juga harus ingat untuk membekali anak-anak dengan ilmu yang sudah pasti bermanfaat sepanjang hidupnya, yaitu "Bagaimana cara menghadapi masalah dan mencari solusinya".

Para peserta sangat antusias dengan tema yang disampaikan pada Women’s Day Out kali ini. Hal ini terbukti dengan banyaknya ibu-ibu muda yang ikut hadir dengan membawa anak-anak mereka. Para peserta pun tidak khawatir membawa anak-anak karena HIJUP Warehouse Store menyediakan kids playground yang aman untuk anak.


Selain parenting class, peserta juga dimanjakan dengan sajian manis dari Ann’s Bakehouse & Creamery Jakarta dan dekorasi cantik dari Sweet Treats Party Planner. Dalam acara ini, peserta juga dapat merasakan pengalaman berbelanja secara langsung produk-produk terbaik HIJUP di HIJUP Warehouse Store.

Acara Women’s Day Out diharapkan mampu memotivasi para peserta untuk meningkatkan kemampuan dan wawasannya mengenai banyak hal seputar wanita. Parenting class akan kembali hadir dalam Women Day’s Out Volume 3 dengan tema "Pengasuhan Tepat, Anak Tumbuh Bahagia dan Cerdas". Acara ini akan dilaksanakan pada 24 November 2017 di HIJUP Warehouse Store bersama Najelaa Shihab dan Andhara Early. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi bit.ly/HIJUPWDOVOL3 dan follow official instagram @hijup untuk informasi terkini lainnya.