Cara Merawat Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Printing

Keindahan batik semakin terasa dengan inovasi-inovasi terkini dari para desainer Indonesia. Rasanya sudah hampir tak alasan untuk tidak menyimpan baju batik di lemari. Beragam warna, corak, dan cara membuatnya pun sudah bervariasi. Ada tiga cara pembuatan batik secara umum. Yaitu batik tulis, batik cap, dan batik printing. Tentu ada perbedaan cara merawat batik tuli, batik cap, dan batik printing.

Batik tulis adalah kain batik yang motifnya diukir langsung dengan tangan menggunakan canting. Pembuatannya memerlukan waktu yang lama, bisa mencapai 3-6 bulan bergantung kualitasnya. Motif batik tulis biasanya lebih luwes dan bebas, tidak banyak pengulangan seperti batik cap.

Sementara batik cap, proses penggambaran lilin batik pada kainnya menggunakan cap berbahan tembaga  yang telah dibentuk sebelumnya. Pembuatannya berkisar 2-3 minggu. Dua jenis batik ini memiliki harga yang relatif mahal, karena pembuatannya yang rumit dan jenis kain yang digunakannya pun tidak bisa sembarangan. Batik tulis dan cap tidak menggunakan kain dengan bahan Polyster, tetapi biasanya menggunakan kain sutra, kain kami, dan kain katun.

Jenis batik ketiga adalah batik printing yang sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Pewarnaan batik ini dilakukan dengan sablon baik dengan  teknik sablon tangan (hand printing) maupun dengan sistem rotary  untuk menghasilkan jumlah yang lebih banyak dan cepat. Dengan proses pembuatan yang lebih cepat dan mudah, batik jenis ini bisa dijangkau dengan harga yang relatif murah.

Jika masih awam dalam membedakannya, tak ada salahnya menanyakan jenis batik kepada penjual sebelum membelinya. Karena ternyata perawatannya cukup berbeda. Tabel di samping ini adalah perbedaan cara merawat barik tulis, batik cap, dan batik printing.

PerawatanBatik TulisBatik CapBatik Printing
Mencuci dengan buah lerak atau sabun khusus batik   
Mencuci dengan sampovvv
Mencuci dengan air hangatv  
Mencuci dengan air teh (khusus batik berwarna cokelat)v  
Tidak menggunakan mesin cucivvv
Mencuci dengan air hangatv  
Jangan menyikat kain batik, cukup dicelup-celup saja. Jika bernoda, usap dengan jari menggunakan sabun khusus atau jeruk nipisvv 
Menjemur di tempat yang teduh atau tidak terkena sinar matahari langsungvvv
Membalikan pakaian saat dijemur agar warnanya tak mudah pudar  v
Menghindari menyetrika langsung kain batik, sebaiknya menggunakan kain lain sebagai pelapisvvv
Membungkus kain batik dengan kertas minyak sebelum menyimpannya di lemariv  
Jangan memakaikan parfum ke kain batik karena merusak warnavv 
Tidak menggunakan kamper atau kapur barus di lemari pakaian karena merusak kain, cukup memakai lada atau merica yang dibungkus lalu disimpan di lemari untuk menghindari ngengat.vvv
Lemari diusahakan sering dibuka atau diberi sirkulasi udara dalam waktu 3 bulan sekali, selama 10-15 menit agar tidak bau apekvvv