Cantik Luar-Dalam, Sucikan Diri dengan Menghapus Penyakit Hati

Siapa yang tidak ingin jika kita semua suci secara lahiriah dan batiniah, Dear? Tentunya umat Muslim menginginkan hal itu, tetapi adakalanya masing-masing dari kita memiliki keluputan tutur kata dan tindakan baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalkan saja penyakit hati yang tertanam dalam diri, penyakit hati adalah suatu penyakit dalam Islam yang bisa kita maknai secara implisit sebagai sifat-sifat tercela yang tumbuh dalam diri manusia.

Macam-macam Penyakit Hati dalam Islam

Berikut ini HIJUP sajikan empat macam penyakit hati dalam Islam mengkaji dari “Induk-induk Akhlak Tercela” yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sombong

Membanggakan diri secara berlebihan demi mendapatkan eksistensi diri atau ingin memamerkan harta benda duniawi kepada khalayak sebaiknya kita hindari ya, Dear. Selain dapat merusak iman dan takwa, menyombongkan diri dapat menyebabkan segala amalan kita tidak diterima oleh Allah Swt.

Tecermin dalam Alquran surah Al-A’raf ayat 12: “[Allah] berfirman, ‘Apakah yang menghalangimu [sehingga] kamu tidak bersujud [kepada Adam] ketika Aku menyuruhmu?’ Iblis menjawab, ‘Aku lebih baik dari pada dia, Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah,” (Q.S. Al-A’raf [7]: 12). 

Dengki

Memiliki sifat hasad juga termasuk penyakit hati dalam Islam. Umat Muslim yang memiliki sifat dengki atau hasad akan selalu memandang sinis orang-orang di sekitarnya yang melampaui kemampuan dirinya. Alih-alih digunakan sebagai ajang meningkatkan kapabilitas diri, justru menjadi ajang emosional yang melambungkan amarah dan berujung timbul perasaan iri hati.

Dalam sabdanya, Nabi Muhammad Saw. menasihati umatnya agar menjauhi sifat iri dengki atau hasad: “Jauhilah olehmu sifat dengki, sesungguhnya dengki itu akan memakan kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar,“ (H.R. Abu Daud) 

Riya

Memamerkan harta benda dan bersifat pamer yang dilakukan oleh setiap orang memiliki kepentingan supaya mendapatkan pujian atau keberadaannya ingin dianggap ada. Namun sayangnya, dalam Islam sifat riya atau memamerkan harta benda termasuk dalam penyakit hati. Baik sekadar dalam bentuk niat hati ataupun dilakukan, sifat riya sudah tercatat dalam sifat dan perbuatan tercela.

Oleh sebab itu, umat Muslim yang memiliki sifat riya disadarkan oleh sabda dari Nabi Muhammad Saw. yang mengingatkan kepada umatnya bahwa apa pun bentuk niat dan tindakannya supaya ikhlas lahir dan batin: “Sesungguhnya sahnya segala perbuatan itu bergantung pada niatnya,” (H.R. Muslim)

Mengagungkan Dunia

Alangkah baiknya kita semua bisa memberikan keseimbangan ilmu dan bekal untuk dunia dan akhirat, jika tidak makan akan terjerembap dalam gemerlapnya duniawi semata tanpa memikirkan akhirat.

Bisa dinyatakan dalam sabda Nabi Muhammad Saw. bahwa jika semakin banyak umat Muslim yang mengagungkan dunia tanpa memikirkan akhirat sebagai salah satu pertanda pangkal dari kemunduran zaman umat Muslim: “ … ‘Akan datang suatu masa umat lain akan memperebutkan kamu ibarat orang-orang lapar memperebutkan makanan dalam hidangan,’ Sahabat bertanya, ‘Apakah lantaran pada waktu itu jumlah kami hanya sedikit, Wahai Rasulullah?’. Dijawab oleh beliau, ‘Bukan, bahkan sesungguhnya jumlah kamu pada waktu itu banyak, tetapi kualitas kamu ibarat buih yang terapung-apung di atas laut, dan dalam jiwamu tertanam kelemahan jiwa,’ Sahabat bertanya, ‘Apa yang dimaksud kelemahan jiwa, Ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati’,” (H.R. Abu Daud)

Itulah 4 macam penyakit hati yang bisa kamu hindari supaya bisa semakin menyucikan diri dan cantik luar-dalam. Semoga kita bisa istikamah dalam menerapkan sifat-sifat baik atau akhlakul karimah, ya, Dear.

Temukan inspirasi fesyen menarik dan ilmu bermanfaat lainnya dalam HIJUP Magazine!

Sumber: uraian buku Induk-induk Akhlak Tercela oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.