Perjalanan HijUp.com di Tahun Ke-4

 

HijUp-Moving-4ward

Genap empat tahun HijUp.com berkiprah di dunia fashion muslim. Sebagai e-commerce hijab pertama di dunia, HijUp.com telah membuktikan konsistensinya dalam mendukung perkembangan fashion muslim di Indonesia bahkan di dunia. Tak hanya berfungsi sebagai distributor, Hijup.com juga berperan baik sebagai kurator yang mendorong para desainer muslim Indonesia untuk memberikan karya-karya terbaiknya.

Berawal dari kesulitan Diajeng Lestari untuk mendapatkan busana muslim yang berkualitas di Jakarta. Kepadatan lalu lintas ibukota membatasi ruang gerak Diajeng untuk leluasa memilih dan membeli busana muslim yang saat itu masih jarang ditemukan. Apalagi ia bukan tipe orang yang senang berjalan-jalan. Ia pun berdiskusi dengan sang suami, Achmad Zaky, yang telah lebih dulu terjun di dunia e-commerce. Berbekal mimpi yang besar, Diajeng didukung penuh oleh sang suami untuk membangun e-commerce fashion hijab yang concern dengan produk lokal.

Pertemanan dengan beberapa desainer muslim yang tergabung dalam komunitas Hijabers Community membuka jalan Diajeng untuk mengumpulkan tenant di HijUp.com. Ia pun mengunjungi beragam pameran untuk menemui satu persatu para desainer dan mengajak mereka untuk bergabung.

Hal yang sangat disyukuri saat itu adalah kepercayaan yang ia dapatkan dari para desainer. Mereka justru merasa sangat terbantu dengan kehadiran HijUp.com, mengingat saat itu distribusi busana muslim ke berbagai daerah di Indonesia masih sangat sulit.

14 tenant pertama berhasil dikumpulkan. Beberapa tenant yang bergabung dari awal hingga saat ini adalah Ria Miranda, Shabilla, dan Casa Elana. Peluncuran pertama HijUp.com dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2011 yang digawangi oleh acara media conference di Hotel Sultan.  Berangkat dari kantor yang hanya berupa ruangan seluas 3×3 meter, karyawan yang baru dua orang, dan perlengkapan seadanya, HijUp.com mulai berjalan. Ruangan ini digunakan sebagai ruang admin di saat weekday, dan berubah menjadi studio foto di saat weekend.

Di dua bulan pertamanya, HijUp.com mendapat sambutan luar biasa dari para customer. Dengan kekuatan word of mouth, tenant pun semakin bertambah. Tak hanya di Indonesia, HijUp.com mendapat respon yang positif dari beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Singapura, Kanada, dan Inggris. Bahkan di tahun pertamanya, ada mahasiswa Perancis yang menjadi karyawan magang di HijUp.com.

Memasuki tahun kedua, HijUp.com mengadakan HijUp Model Look yang merupakan wadah bagi para muslimah untuk menjadi model profesional. Acara ini pun mendapat sambutan yang sangat baik, sehingga berjalan lancar dan sukses. Tahun kedua ini masih menjadi tahun perjuangan yang terasa berat sekaligus seru.

Pasang surut mulai terasa di tahun ketiga. Saat Diajeng dan Zara Ramadhani yang merupakan tangan kanannya, mengandung anak pertama mereka. Kondisi kantor sempat tak stabil. Di sinilah tekad Diajeng semakin besar. Dengan pertumbuhan perusahaan yang semakin besar, tuntutannya pun semakin banyak. HijUp.com harus difasilitasi dengan lebih baik.

Di tahun inilah, Diajeng mengajak Akli Djumadie untuk bergabung. Ibarat pepatah, semakin tinggi sebuah pohon semakin kencang angin yang menerpanya. Pencarian investor saat itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kurang lebih lima kali ia ditolak investor. Bahkan salah satu investor menolaknya hanya karena saat meeting ia membawa sang buah hati. Ia dianggap tidak serius karena membawa anak di saat meeting. Cukup menggelikan bagi Diajeng. Dari sana tekadnya semakin bulat, ia ingin HijUp.com bisa memfasilitasi para wanita untuk berkembang sekaligus menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya.

Tekad itulah yang akhirnya membawa hasil yang membanggakan. Para investor dunia mulai berdatangan. HijUp.com pun terus berkembang dan menunjukkan eksistensinya. Timnya terus bertambah. Fasilitas kantor pun terus diperbaiki. Jika dulu HijUp.com hanya memiliki satu studio, kini dua studio besar telah berhasil dibuat. Begitu juga dengan gudang yang terus diperluas mengingat hampir 200 tenants sudah bergabung.

HijUp.com pun terus memperkuat sistem IT yang dimilikinya. Pada awal pendiriannya, HijUp.com didukung penuh oleh Bukalapak.com. Nama-nama yang sangat berarti dalam membangun kekuatan IT HijUp.com adalah Satrio, Qoyyim, Fabian, dan tentunya sang suami, Achmad Zaky yang merupakan CEO Bukalapak.com.

Saat ini pun, HijUp.com memiliki barisan IT yang mumpuni. Andy Santoso yang merupakan lulusan Cambridge University, menjadi CTO yang merupakan barisan terdepan dari kekuatan IT HijUp.com. Didukung oleh Pahlevi yang merupakan lulusan Nanyang Technological University dan National University of Singapore sebagai Senior Software Engineer di HijUp.com. Tim IT HijUp sekarang ini berjumlah 5 orang.

Kendala terbesar justru datang dari hal-hal yang sering luput dari perhatian. Sebagai usaha perniagaan online, penting sekali bagi HijUp.com untuk memiliki ukuran busana yang tepat. Banyak customer yang ragu untuk membeli online karena takut ukurannya tidak tepat. Diajeng sangat menyayangkan Indonesia yang tidak memiliki ukuran standar pakaian yang baku.

“Beda desainer, beda juga ukurannya. Ada yang menggunakan ukuran pakaian UK, Korea, bahkan Jepang. Padahal seharusnya Indonesia memiliki ukuran standar yang baku untuk pakaian. Kita berharap industri fashion di Indonesia semakin mature.” Ungkap Diajeng.

Kendala lain yang dirasakan adalah membangun budaya kerja yang tepat di HijUp.com. Bagaimana tim bisa bekerja secara flexible sekaligus tetap profesional. Meski tak punya latar belakang ilmu bisnis, di sinilah pengalaman menjadi guru terbaik bagi Diajeng untuk membangun tim yang kompak dan solid.

Tantangan lain pun kerap datang, seperti dalam proses kurasi tenant HijUp.com. Di sinilah perbedaan yang paling terasa di antara HijUp.com dengan e commerce lainnya. Sebisa mungkin, kualitas jahitan dan desain menjadi prinsip utama dalam pemilihan tenant di HijUp.com. Selain itu, penting bagi satu brand untuk memiliki karakter atau ciri khasnya. Karena ketika satu brand memiliki jati diri yang kuat, ia akan memiliki daya tahan dan daya saing yang lebih baik untuk ke depannya. Proses kurasi ini pun diharapkan menjadi motivasi para desainer baru untuk menciptakan karya sebaik mungkin.

Tahun ini menjadi tahun dengan loncatan terbesar sepanjang sejarah perkembangan HijUp.com. Diajeng berharap HijUp.com bisa terus memberikan manfaat dan inspirasi baik bagi para tenant, customer, dan seluruh muslimah di dunia.

“Semoga HijUp.com bisa memberikan impact yang lebih besar lagi. Semoga fashion muslim bisa lebih sustain, dan HijUp.com akan terus mengambil peran besar dalam mewujudkan mimpi Indonesia untuk menjadi kiblat fashion muslim di dunia.” Harap Diajeng.

Di usianya yang masih muda, HijUp.com masih menyimpan mimpi-mimpi besar. Dengan konsistensi yang kuat, tim yang solid, dan tentunya ridho Allah SWT, Insya Allah satu persatu mimpi ini bisa terwujud. Amin ya Rabbal Alamin.