Daerah Penghasil Batu Akik di Indonesia

daerah-penghasil-batu-akik

Fenomena batu akik semakin melambung dari hari ke hari. Batu akik adalah suatu batuan yang disebut setengah mulia dengan kekerasan kurang lebih mencapai 7 mohs. Batu akik terbentuk melalui aktivitas geologi dalam tanah dengan temperatur kira-kira 300 derajat celcius. Hampir seluruh wilayah Indonesia ditemukan beragam batu akik, terkecuali DKI Jakarta. Berikut daerah terkenal penghasil batu akik di Indonesia dengan ciri masing-masing ciri khasnya.

Kawasan Sumatera

  • Bireuen dan Nagan Raya, Aceh

Batu akik giok merupakan batu akik kebanggaan masyarat Bireun. Batu giok memiliki warna hijau lumut yang khas. Batu akik ini bahkan memiliki harga jual yang sangat tinggi yang mengakibatkan banyak beredarnya batu giok palsu di pasaran. Batu giok Aceh juga banyak ditemukan di wilayah Nagan Raya. Batu akik lainnya yang dapat ditemukan di wilayah ini adalah batu akik bio solar.

  • Solok Selatan, Dharmasraya dan Lima Puluh Kota, Sumatera Barat

Solok Selatan dikenal sebagai penghasil batu Indocrase, yang dikenal juga sebagai Batu Sungai Dareh. Ciri khas batu akik ini berwarna hijau terang dengan motif totol lumut. Selain di Solok Selatan, batu Indocrase juga banyak ditemukan di Dharmasraya, dengan sebutan lain batu giok kandi. Sedangkan di Kabupaten Lima Puluh Kota, banyak ditemukan batu lumut suliki dengan ciri-ciri yang hampir mirip dengan batu Indocrase.

  • Muara Sahung, Bengkulu

Batu raflesia, memiliki warna bervariasi seperti merah, kuning dan putih, merupakan kekayaan alam wilayah Muara Sahung, Luang Batu Api merupakan lokasi utama pencarian batu akik. Batu akik jenis lain pun banyak ditemukan di wilayah ini seperti Batu Sulaiman, Batu Cempaka, dan Batu badar lumut.

  • Tanjung Bintang, Lampung Selatan

Batu akik Tanjung Bintang memiliki ciri khas warna ungu bening sehingga batu akik dari daerah ini sering disebut dengan Kecubung Bungur.

Kawasan Jawa

  • Garut

Garut menjadi wilayah yang semakin diperbincangkan sebagai daerah penghasil batu akik berkualitas paska Konferensi Asia Afrika 2015. Hal ini dikarenakan salah satu cinderamata yang diberikan pada delegasi peserta KAA adalah liontion batu akik pancawarna yang berasal dari wilayah ini. Batu ini memiliki variasi warna dengan dominasi merah, hijau, kuning, putih dan hitam.

  • Wonogiri dan Kebumen

Wonogiri dikenal sebagai daerah penghasil batu akik barjad api atau fire opal. Ciri khas batu ini dapat memantulkan serta membiaskan cahaya merah seperti api menyala. Batu ini memiliki beragam warna seperti hijau, biru, kuning kecokelatan dan merah.

Kebumen menghasilkan batu akik badar besi. Keunikan batu akik ini adalah batu ini memiliki kandungan besi sehingga ketika didekatkan pada magnet akan ikut tertarik. Batu akik badar besi berasal dari Bukit Bulu Beras yang saat ini lebih dikenal sebagai gunung Badar Besi.

  • Pacitan

Pacitan daerah yang semakin dikenal sebagai tempat pariwisata ini juga turut menjadi daerah penghasil batu akik di Indonesia, yaitu batu akik Kalsedon. Batu ini memiliki beragam warna, ciri khas batu akik kaseldon Pacitan memiliki warna putih hingga abu-abu, biru abu-abu dan cokelat muda hingga cokelat tua,

Maluku (Pulau Kasiruta)

Pulau Kasiruta dikenal sebagai daerah penghasil batu bacan. Banyak yang mengira batu bacan berasal dari Pulau Bacan yang sebenarnya merupakan lokasi pertama kali terjadinya transaksi jual beli batu akik tersebut. Batu bacan dikenal juga sebagai batu akik hidup karena dapat memberi kesan berproses menjadi lebih indah secara natural.

Daerah-daerah yang disebutkan di atas baru sebagian dari daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Masih terdapat banyak daerah penghasil batu akik di Indonesia yang belum terdokumentasikan. Industri batu akik yang berkembang pesat turut membantu perekonomian masyarakat sehingga diharapkan hal ini mampu mendorong peningkatan kualitas kehidupan dalam berbagai aspek.

Foto: Dok. Google